Sabtu, 11 Juni 2011

odong odong

ODONG ODONG
BISNIS HIBURAN ANAK DI PEMUKIMAN PENDUDUK


Meluangkan waktu untuk bepergian dalam rangka memberikan hiburan bagi buah hati tak selalu tersedia bagi semua orang tua. Sementara, di lain sisi, si kecil sudah pasti butuh hiburan terutama dalam bentuk permainan. Hal yang cukup menarik, sebuah ide datang untuk memenuhi kebutuhan para orang tua dan anaknya dengan jalan memberikan hiburan berupa permainan, tanpa harus menghabiskan waktu dan biaya banyak untuk hal tersebut.

Dari sini lah lahir bisnis odong-odong, sebutan bagi permainan anak yang biasanya berkeliling di sekitar perumahan penduduk. Tapi odong-odong yang satu ini bukanlah mobil tua dengan bak terbuka seperti yang biasa dikenal di daerah-daerah terpencil.

Odong-odong yang satu ini merupakan sebutan bagi becak modifikasi yang sengaja dibuat untuk permainan anak. Sebagai daya tarik, biasanya odong-odong dilengkapi tempat duduk dengan bentuk menyerupai kuda atau motor. Satu odong-odong dalam satu kali permainan bisa memuat satu hingga enam anak tergantung dengan besarnya odong-odong. Masih untuk menarik perhatian, musik dan lagu ceria anak-anak sengaja dibunyikan setiap penarik odong-odong mengoperasikan permainan ini.

Sesuai target pasarnya, bisnis odong-odong lebih berpeluang bila dijalankan di kawasan perumahan masyarakat menengah ke bawah, terutama di daerah yang masih minim atau jauh dari tempat-tempat rekreasi. Satu kali naik biasanya ditandai dengan berakhirnya satu buah lagu, anak-anak dikenakan biaya Rp1.000 dan memakan waktu sekitar 2 hingga 3 menit.



Sekilas tampaknya mungkin bisnis ini tidak begitu menarik. Tapi ketika mencoba menghitung kembali peluang uang yang bisa dihasilkan dari bisnis ini cukup menjanjikan. Bagi yang ingin mencoba bisnis ini, sebagai juragan odong-odong, pertama yang perlu dilakukan tentunya membeli odong-odong bisa bervariasi dengan harga per satuannya sekitar Rp7 juta hingga Rp9 juta.

Bisnis ini juga terbilang tak membutuhkan pengawasan yang sulit. Odong-odong dijalankan oleh penarik. Biasanya sistem yang dipakai adalah sistem setoran. Dimana seorang penarik menyetor kepada pemilik odong-odong per harinya sekitar Rp20 ribu hingga Rp25.000. Dengan jumlah tersebut, diperkirakan usaha ini akan balik modal kurang dari setahun.

----------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------- -

PERHITUNGAN USAHA ODONG ODONG





Usaha odong-odong biasanya menggunakan sistem setoran harian. Jumlah setoran harian bervariasi tergantung tempat usaha. Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, setoran harian berkisar antara Rp 25.000 s/ d Rp 40.000. Untuk wilayah lain bisa lebih besar lagi, tergantung juga pada tingkat persaingan. Dengan sistem setoran harian berarti abang tukang goes tidak perlu dibayar gaji lagi.
Untuk ilustrasi, jika Anda punya satu odong-odong maka setiap hari menerima setoran Rp 25.000 atau sebulan sebesar Rp 750.000. Apabila ada 10 odong-odong maka :


Investasi awal ( msl 10 odong-odong) : Rp 55.000.000, -

Pendapatan per bulan:
10 odong x @ Rp25.000/ hari x 30 hari = Rp 7.500.000, -

Biaya per bulan:
- sewa tempat u/ 10 karyawan goes = Rp 1.000.000, -
- perbaikan dan pemeliharaan = Rp 500.000, -
Total biaya = Rp 1.500.000, -

Pendapatan bersih per bulan = Rp 6.000.000, -
Balik modal = Rp 55.000.000, - / Rp 6.000.000, - = 9 bulan.

Yang penting dalam usaha ini adalah mencari karyawan yang jujur ( bila tidak jujur, odong-odong gampang sekali dijual dengan harga Rp 2, 5 juta pun cepat laku apalagi odong-odong tidak seperti motor yang punya nomor rangka) dan tentu saja mencari pasar anak-anak utamanya di daerah yang padat penduduk.
----------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------

PENAWARAN KAMI



Dalam rangka memenuhi permintaan yang semakin banyak dari berbagai pihak yang ingin menikmati sedapnya bisnis odong-odong ini dari kota-kota di seluruh wilayah Indonesia, maka kami memproduksi odong-odong siap operasi yang berkualitas dan dapat dikirim dimanapun Anda berdomisili. Odong-odong kami telah tersebar luas baik di pulau Jawa maupun luar Jawa.
Untuk itu kami tawarkan 2 ( dua) type/ model rangka ( lurus dan lengkung) dengan berbagai macam bentuk dan variasi mainan. Setiap unit odong-odong memiliki 4 buah mainan. Kami sediakan berbagai jenis mainan ( kuda, panda, motor, mobil, jerapah, bebek, donal, mickey dll) yang berbahan baku plastik atau kain-bulu ataupun fiber. Pilihan kombinasi mainan juga tinggal pilih saja apakah keempat dalam satu odong-odong itu sejenis saja ( misal keempatnya berbentuk motor semua) atau bisa juga berupa kombinasi ( misal 2 motor dan 2 kuda) . Dengan demikian, odong-odng akan tampil menarik dan menyenangkan bagi anak-anak.

Variasi dan harga odong-odong adalah sbb:

1) . Rangka Lengkung, 4 kuda bulu/ kain harga Rp. 5.600.000, -
2) . Rangka Lengkung, 4 panda bulu/ kain harga Rp. 5.600.000, -
3) . Rangka Lengkung, 4 jerapah bulu/ kain harga Rp. 5.600.000, -
4) . Rangka Lengkung, 4 gajah bulu/ kain harga Rp. 5.600.000, -
5) . Rangka Lengkung, 4 kuda plastic harga Rp. 6.000.000, -
6) . Rangka Lengkung, 4 panda plastik harga Rp. 6.000.000, -
7) . Rangka Lengkung, 4 mobil plastik harga Rp. 6.000.000, -
8) . Rangka Lengkung, 4 motor plastik harga Rp. 7.000.000, -
9) . Rangka Lengkung, Kombinasi ( @ 2 hewan bulu & plastic) harga Rp. 5.800.000, -
10) . Rangka Lengkung, Kombinasi ( 2 hewan bulu & 2 mobil) harga Rp. 6.000.000, -
11) . Rangka Lengkung, Kombinasi ( 2 hewan plastic & 2 mobil) harga Rp. 5.750.000, -
12) . Rangka Lengkung, Kombinasi ( 2 hewan bulu & 2 motor) harga Rp. 5.950.000, -
13) . Rangka Lengkung, Kombinasi ( 2 hewan plastic & 2 motor) harga Rp. 6.150.000, -
14) . Rangka Lengkung, Kombinasi ( 2 mobil & 2 motor) harga Rp. 6.400.000, -

15) . Rangka Lurus, 4 bebek plastik harga Rp. 5.500.000, -
16) . Rangka Lurus, 4 ayam plastik harga Rp. 5.500.000, -
17) . Rangka Lurus, 4 mobil plastik harga Rp. 6.000.000, -
18) . Rangka Lurus, 4 motor plastik harga Rp. 7.000.000, -
19) . Rangka Lurus, 4 mainan fiber ( donal, miki, kuda, gajah) harga Rp. 6.250.000, -
20) . Rangka Lurus, Kombinasi ( 2 bebek & 2 ayam plastic) harga Rp. 5.500.000, -
21) . Rangka Lurus, Kombinasi ( 2 bebek & 2 mobil plastic) harga Rp. 5.750.000, -
22) . Rangka Lurus, Kombinasi ( 2 ayam & 2 mobil plastic) harga Rp. 5.750.000, -
23) . Rangka Lurus, Kombinasi ( 2 bebek & 2 motor plastic) harga Rp. 6.250.000, -
24) . Rangka Lurus, Kombinasi ( 2 ayam & 2 motor plastic) harga Rp. 6.250.000, -
25) . Rangka Lurus, Kombinasi ( 2 mobil & 2 motor plastic) harga Rp. 6.500.000, -

Harga Nego,
Apabila kurang jelas silahkan
hubungi saya.
Sulaeman 0857-1638-0930
Terima kasih.
FB.mekar_mandiri77@yahoo.co.id

Kamis, 26 Mei 2011

Odong odong : Terima Pesanan Odong-Odong

Pembuat odong2: Terima Pesanan Odong-Odong: "Hubungi Kami soal Harga Pasti Nego,Kwalitas dijamin,sulaeman 085716380930"

ODONG - ODONG

Dulu ketika masih anak-anak jika ingin menaiki mainan sejenis mobil-mobilan atau kuda-kudaan ,Kemidi Putar,Kincir, Andong kita harus mendatangi pusat perbelanjaan. Jumlah lokasinya pun belum sebanyak sekarang. Untuk menaiki mainan tersebut kita harus membeli koin khusus yang dijual pengelola. Kebutuhan setiap koin pada setiap mainan berbeda-beda, ada yang membutuhkan satu koin atau dua koin.

Namun kini beberapa permainan yang biasanya hanya dijumpai di Mal atau pusat perbelanjaan itu justru sering kita jumpai mendatangi daerah-daerah pemukiman. Dengan sejumlah modifikasi, kiddie ride ini bisa disewakan secara berkeliling. Nama permainan yang ditempatkan di atas kendaraan jenis becak ini adalah odong-odong. Entah darimana asal mula nama tersebut.


Kini para bocah tak perlu lagi repot-repot mendatangi Mal. Mereka cukup nangkring di depan rumah menunggu tukang becak mainan itu lewat. Untuk menaiki kereta mainan tersebut setiap anak cukup membayar 1000 rupiah per-lagu. Selain untuk menarik minat anak-anak, permainan ini memang menggunakan lagu, sebagai hitungan pembayaran sewanya.






Bentuk odong-odong bermacam-macam, ada yang berbentuk mobil, pesawat, kuda, motor bahkan ada odong-odong yang dibentuk menyerupai bianglala (permainan di dunia fantasi, Ancol). Semuanya tentu ukuran mungil, bukan ukuran sebenarnya.
Setiap becak biasanya memiliki empat buah mainan. Untuk menggerakkan masing-masing tunggangan, odong-odong memanfaatkan dinamo sebagai tenaga penggerak. Tukang odong-odong harus mengayuh becaknya untuk memutar dinamo. Semakin banyak bocah yang naik maka sang tukang harus ekstra energi untuk mengayuh pedal. Konsepnya hampir mirip dinamo pada sepeda ontel. Bedanya pada odong-odong sang tukang bisa mengayuh tanpa perlu melajukan becaknya.
Entah siapa yang menjadi pionir pembuatan mainan anak-anak ini. Namun salah satu produsennya bisa kita jumpai di kawasan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Mulyadi, sang pemilik bengkel odong-odong sudah merintis bisnis mainan bocah ini sekitar tahun 2003. Demikian menurut informasi yang saya kutip dari Tabloid Nova.
Sekarang kiddie ride ini tak hanya merambah ibukota dan kota-kota besar di Jawa. Bocah-bocah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi pun kini dilanda demam odong-odong.
Apakah Anda juga saat ini sering melihat mainan anak-anak ini lewat di depan rumah?
Cerita Manis Sulaeman dari Sukabumi (085716380930)
Odong-Odong ternyata bisnis yang manis. Padahal semula dipandang bisnis ini sebelah mata. Inilah cerita cerita pembuat sekaligus juragan odong-odong.






Sebuah bengkel yang terselip di antara warung dan rumah petak di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, tampak sibuk. Dikelilingi debu jalanan sempit yang ramai, beberapa orang tengah mengelas sebuah rangka kereta kuda. Oleh sang pemilik bengkel Sulaeman (37), kereta mungil itu disebut andong. Masyarakat menyebutnya odong-odong.

Sulaeman mengawasi pekerjaan karyawan yang berjumlah sepuluh orang. Ia juga tampak puas melihat beberapa kereta yang sudah hampir selesai dicar warna-warni.

Kereta mungil yang dikenal dengan nama odong-odong itu sebagian sudah terlihat bentuknya. Beberapa kereta lainnya bahkan sudah hampir selesai di cat warna-warni yang sangat menyolok mata. "Kami sedang menyiapkan pesanan 30 unit andong untuk dikirim ke Manado," kisah pria berkumis ini.

Usaha yang dirintis Sulaeman, saat ini boleh dibilang tengah naik daun. Lihat saja di beberapa kompleks perumahan di Jakarta Selatan, odong-odong selalu terlihat. Anak-anak begitu senang naik odong-odong, diiring lagu anak dari suara tape yang dipasang di kereta itu.

Anak ke-10 dari 12 bersaudara ini tak menduga bakal jadi pengusaha odong-odong. Awalnya, ia keliling Jakarta menjajakan Roti. Namun, tahun 2003 usahanya tidak jalan. "Akhirnya, saya mencoba usaha baru yaitu membuat andong atau odong-odong ini," katanya.

Sulaeman mengiaku tak tahu siapa yang pertama kali memulai usaha membuat odong-odong. Yang ia tahu, mainan ini disebut andong karena semua mainan ini menggunakan kuda-kudaan dari kayu seperti delman. "Sekarang saya malah enggak tahu kenapa disebut odong-odong. Mungkin mengambil nama dari andong dan kedengarannya juga enak," kata bapak tiga anak ini.

BUAT BERBAGAI MODEL
Diceritakan Sulaiman, tahun 1990 ia merantau ke Jakarta. Apa saja dikerjakan untuk menyambung hidup. Mulai dari jualan barang ROTI sampai menjadi Sales. "Apa saja saya lakukan untuk menghasilkan uang secara halal. Makanya tak aneh bila sekarang saya mencoba usaha ini," jelas pria kelahiran Pelabuhan Ratu, Sukabumi itu.

Ide usaha ini dikatakan Sulaeman, berawal ketika ia melihat mainan anak-anak di mal. Hanya saja mainan di mal itu harganya mahal. "Saya mencoba membuat mainan sejenis, tapi harganya enggak semahal di mal. Kebetulan, saya pernah melihat orang membuat usaha ini."

Sejak itu, Sulaeman mulai menyusun konsep membuat andong. Hanya saja, ia tidak punya acuan. Akhirnya, ia mencoba-coa membuat sendiri. "Ternyata berhasil. Setelah ketemu cara pengoperasiannya, saya membuat satu andong."

Di masa tahap uji coba, "Modal yang saya keluarkan tidak terlalu besar. Untuk membuat satu andong, saya mengeluarkan dana sekitar Rp 1 juta. Awalnya, sih, bentuknya kurang bagus. Tapi, saya enggak putus asa."

Andong hasil karyanya diuji-coba. Sulaiman membawa sendiri ke perumahan. Tak diduga, andong buatannya menarik perhatian banyak anak. Mereka langsung ingin menjajal nikmatnya naik odong-odong. "Hasilnya lumayan. Sehari saya mengumpulkan uang sekitar 250 ribu."

Melihat hasilnya yang lumayan, teman-teman Sulaeman banyak yang tertarik untuk menjadi penarik andong. Sulaeman pun ingin menambah odong-odongnya. Agar lebih beragam, Sulaeman mengubah model odong-odong. "Bila awalnya membuat mainan kuda-kudaan, saya mulai membuat odong-odong berbentuk mobil-mobilan atau sepeda motor."






Model keretanya pun ikut berubah. Bila awalnya hanya berbentuk kotak sekarang sedikit melengkung. "Ternyata model andong buatan saya disukai banyak orang. Tiga tahun menggeluti usaha ini, saya sudah mengirim andong hampir seluruh Indonesia. Seperti Medan, Lampung, Padang, Palembang, Manado."



TREND SETTER ANDONG
Meski sukses, Sulaeman tak pelit untuk membagi ilmu kepada teman-temannya. "Beberapa anak buah saya sudah memiliki andong sendiri. Bahkan bekas anak buah saya ada yang sudah punya bengkel pembuatan andong. Saya enggak sakit hati, sebaliknya malah senang ada anak buah saya yang mandiri. Namanya mencari rezeki silakan saja."

Munculnya saingan tak membuat Sulaeman khawatir. Ia yakin, karyanya tetap berbeda dengan andong lain. "Saya terus-menerus melakukan perubahan. Mulai dari bentuk mainan, bentuk kereta dan musik. Bukan omong sombong, mainan andong yang ada sekarang itu mengikuti saya. Bisa dibilang, saya trend setter andong."

Satu lagi yang membedakan, kata Sulaeman, musik andong buatannya menggunakan alat-alat musik terbagus. "Musik saya bisa mengalahkan andong lain. Musik andong saya enggak hanya keras, tapi juga enggak menyakitkan telinga. Dengan begitu, musik yang keluar dari andong saya sangat enak didengar. Dengan musik bagus, otomatis menarik pelanggan. Sangat menunjang dilapangan."

Semakin lama menggeluti usaha ini, andong buatan Sulaeman semakin bagus. "Saya pun semakin dapat banyak pesanan. Karena enggak punya modal, mereka terlebih dulu memberi uang pada saya. Saya ingat, pelanggan pertama saya berasal dari Cibubur. Yang lucu, dia sampai menjual motor ojeknya untuk bisa punya andong. Dia bilang prospek andong lebih bagus daripada ojek."

Begitu banyaknya pesananan, kini Sulaeman memilki empat buah bengkel. Dalam sebulan, ia bisa membuat 40 unit andong. "Harga per unit Rp 6 atau 7 juta rupiah."

TOLAK PESANAN
Meski sudah punya empat bengkel, Sulaeman tetap tak bisa memenuhi pesanan pelanggan. "Terkadang, saya sampai menolak pesanan. Makanya saya berencana membuka bengkel lagi," kata Sulaeman yang berencana membuka bengkel.

Selain membuka bengkel membuat andong, Sulaeman tak meninggalkan usahanya menjadi juragan andong. "Sejak dulu sampai sekarang, saya mempertahankan 10 buah andong di rumah. Lumayan untuk membantu pemasukan rumah tangga," tukasnya tersenyum.

Usaha andong Sulaeman memang menjanjikan. Dari 10 andong miliknya, Sulaeman bisa mendapat pemasukan Rp 400 ribu per hari. "Setoran satu andong Rp 40 ribu. Alhamdulillah penghasilan saya dapat menghidupi keluarga. Saya pun bisa mempunyai rumah dan kendaraan. Saya juga bisa membuat lapangan kerja baru. Usaha seperti ini jelas sangat menguntungkan karena tidak terkena imbas kenaikan BBM," bebernya.

Sulaeman sadar, semakin banyak yang melakukan usaha sejenis. Itu sebabnya, ia terus melakukan perbaikan dan pembaruan usahanya. Salah satunya terus memperbaiki model andong. "Saya yakin, usaha ini akan terus jalan. Mengapa? Setiap saat pasti akan terus ada anak kecil yang ingin naik andong," imbuhnya.

"PENDAPATAN BAGUS"
Selain Sulaeman, pengusaha andong Hasan (30) pun mengaku dapat hidup dari usaha ini. "Saya mulai usaha ini dua tahun lalu. Dari satu andong, sekarang saya punya 9 andong. Sebenarnya saya punya 10 buah. Tapi baru seminggu lalu, satu odong-odong saya dibawa kabur," tukasnya.


Iseng dan ingin mencoba peruntungan membawa Hasan menekuni usaha ini. "Lama-lama, kok, pendapatannya bagus. Akhirnya saya teruskan usaha ini sampai sekarang," kata pria asal Sukabumi ini.






Sama seperti Sulaiman, Hasan juga membuat andong. "Andong buatan saya dijual dengan harga Rp 7 juta. Tapi saya enggak punya bengkel sendiri. Saya bikin kerangka andong di bengkel teman saya. Andong buatan saya dijamin lebih awet. Saya pakai cat semprot. Sebelumnya, badan odong-odong didempul," tutur Hasan berpromosi.
Ada yang berminat?
Hubungi Kita:
085716380930
Pegadang Odong-Odong
Harga NEGO
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Posted by Picasa